Jumlah fi’liyah atau kalimat berbentuk fi’il ditandai dengan masuknya fi’il atau kata kerja di awal kalimat. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam tentang jumlah fi’liyah disertai dengan contoh-contoh kalimatnya.
Setelah mempelajari artikel ini, kami sangat mengharapkan bagi para pelajar atau pembaca mampu untuk:
- Menyusun kalimat yang diawali dengan kata kerja
- Membedakan antara fi’il yang diperuntukkan bagi muzakkar dan bagi muannats dan juga kata kerja madhi maupun mudhari,
- Mengubah kata kerja dari orang pertama kepada orang kedua dan ketiga atau sebaliknya
- Menyusun percakapan sederhana dengan menggunakan kata kerja yang beragam dalam masa lampau maupun masa sekarang.
Tentang jumlah fi’liyah dan contoh jumlah fi’liyah berupa fi’il madhi
Jumlah fi’liyah merupakan kalimat yang dimulai dengan kata kerja. Dalam bahasa Arab, kata kerja disebut dengan fi’il dan pelaku dari pekerjaan tersebut dinamakan dengan fa’il.
Namun perlu diingat bahwa pelaku dari pekerjaan tersebut atau fa’il itu tidak mesti manusia, bisa juga hewan, benda hidup lainnya atau benda mati.
Baca Juga: Memahami Mubtada dan Khabar Secara Lengkap
Contoh jumlah fi’liyah yang pelakunya orang ketiga dan berupa fi’il madhi:
Terjemah | Fa’il | Fi’il |
---|---|---|
Murid itu duduk | التِّلْمِيْذُ | جَلَسَ |
Muhammad makan | مُحَمَّدٌ | أَكَلَ |
Siswa itu menulis | الدَّارِسُ | كَتَبَ |
Murid itu duduk | التِّلْمِيْذَة | جَلَسَتْ |
Aisyah makan | عَائِشَة | أَكَلَتْ |
Siswi itu menulis | الدَّارِسَة | كَتَبَتْ |
Contoh jumlah fi’liyah yang pelakunya bukan manusia dan berbentuk fi’il madhi:
Terjemah | Fa’il | Fi’il |
---|---|---|
Hujan turun | الْمَطَرُ | نَزَلَ |
Air itu melimpah | الْمَاءُ | فَاضَ |
Daun itu gugur | الْوَرَقَةُ | سَقَطَتْ |
Pesawat itu terbang | الطَّائِرَةُ | طَارَتْ |
Contoh jumlah fi’liyah yang menunjukkan tatsniyah dan letaknya setelah fi’il:
Terjemah | Fa’il | Fi’il |
---|---|---|
Dua siswa itu telah membaca | الطَّالِبَانِ | قَرَأَ |
Dua petani itu telah bekerja | الْفَلَّاحَانِ | عَمِلَ |
Dua anak itu telah bermain | الْوَالَدَانِ | لَعِبَ |
Dua bayi itu telah merangkak | الطِّفْلَانِ | زَحَفَ |
Dua siswi itu telah membaca | الطَّالِبَتَانِ | قَرَأتْ |
Dua petani itu telah bekerja | الْفَلَّاحَتَانِ | عَمِلَتْ |
Dua anak gadis itu telah bermain | الْبِنْتَانِ | لَعِبَتْ |
Dua bayi itu telah merangkak | الطِّفْلَتَانِ | زَحَفَتْ |
Contoh-contoh jumlah fi’liyah berupa fi’il mudhari’
Perhatikan contoh kalimat berikut di mana fa’il-nya berupa mufrad (tunggal):
Terjemah | Fa’il | Fi’il |
---|---|---|
Siswa itu belajar | الطَّالِبُ | يَدْرُسُ |
Petani itu menanam | الْفَلَّاحُ | يَزْرَعُ |
Ayah saya bekerja | أبِيْ | يَعْمَلُ |
Hujan turun | الْمَطَرُ | يَنْزِلُ |
Awan itu menghilang | السَّحَابُ | يَذْهَبُ |
Siswi itu belajar | الطَّالِبَةُ | تَدْرُسُ |
Petani itu menanam | الْفَلَّاحَة | تَزْرَعُ |
Ibu bekerja | أُمِّي | تَعْمَلُ |
Mobil itu berjalan | السَّيَّارَةُ | تَسِيْرُ |
Pesawat itu terbang | الطَّائِرَةُ | تَطِيْرُ |
Contoh kalimat berupa fa’il tatsniyah:
Terjemah | Fa’il | Fi’il |
---|---|---|
Dua siswa itu membaca | الدَّارِسَانِ | يَقْرَأُ |
Dua anak itu menendang | الْوَلَدَانِ | يَرْفُسُ |
Dua pelajaran itu mudah | الدَّرْسَانِ | يَسْهُلُ |
Dua siswi itu membaca | الدَّارِسَتَانِ | تَقْرَأُ |
Dua guru itu tertawa | الْمُدَرِّسَتَانِ | تَضْحَكُ |
Dua buah itu jatuh | الْفَاكِهَتَانِ | تَسْقُطُ |
Berikut ini coba perhatikan contoh kalimat di mana fa’il-nya berupa jama’:
Terjemah | Fa’il | Fi’il |
---|---|---|
Para pemain itu tiba | اللَّاعِبُوْنَ | يَصِلُ |
Para penumpang itu naik | الرَّاكِبُوْنَ | يَرْكَبُ |
Para murid belajar | التَّلَامِيْذُ | يَتَعَلَّمُ |
Anak-anak itu menonton TV | الْاَوْلَادُ التِّلْفَازَ | يُشَاهِدُ |
Anak-anak itu belajar di ruang belajar | الْاَوْلَادُ فِي غُرْفَةِ الْمُذَاكَرَة | يَدْرُسُ |
Guru itu mengajar berhitung | الْمُدَرِّسُ الْحِسَابَ | يَدْرُسُ |
Para pemain tiba | اللَّاعِبَاتُ | تَصِلُ |
Para penumpang itu naik | الرَّاكِبَاتُ | تَرْكَبُ |
Murid-murid itu belajar | التَّلَامِيْذَات | تَتَعَلَّمُ |
Anak-anak itu menonton TV | الْبَنَاتُ التِّلْفَاز | تُشَاهِدُ |
Demikianlah pembahasan lengkap tentang jumlah fi’liyah yang disertai dengan contoh-contoh kalimatnya, baik berupa mufrad, tatsniyah, maupun jama’.