Memahami Idhafah Secara Lengkap

Idhafah
Idhafah

Idhafah atau yang biasa kita kenal dengan kata majemuk di dalam bahasa Indonesia merupakan salah satu tata bahasa Arab yang harus dipelajari oleh orang-orang yang ingin memperdalam ilmu bahasa Arab.

Di dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap idhafah atau kata majemuk dalam bahasa Arab. Setelah mempelajari tentang idhafah ini, maka diharapkan kita mampu:

  1. Menyebutkan dan menyusun kalimat yang di dalamnya terdapat susunan idhafah
  2. Menguraikan kalimat yang terdiri dari mudhaf dan mudhaf ilaih
  3. Menyusun berbagai kata dalam kalimat yang jabatannya menjadi mudhaf dan mudhaf ilaih dan menggunakan dhamir yang tepat jika terletak sebagai mudhaf ilaih
  4. Mengenali mudhaf dan mudhaf ilaih teks bacaan.

Pengertian idhafah

Idhafah adalah penggabungan satu kata benda terhadap kata benda lainnya sehingga menjadikannya memiliki makna baru. Makna baru tersebut bisa berupa kekhususan maupun kepemilikan.

Kata pertama dinamakan dengan mudhaf (yang disandarkan) dan kata yang satunya lagi disebut dengan mudhaf ilaih (kata yang disandarkan padanya).

Berikut ini gambaran idhafah:

Makna KhususKataMakna UmumKata
Sebuah kunci pintuمِفْتَاح بَابٍSebuah kunciمِفْتَاح
Sebuah jam tanganسَاعَة يَدٍSebuah jamسَاعَة
Sebuah kamar tidurغُرْفَة نَوْمٍSebuah kamarغُرْفَة
Sebuah ruang belajarحُجْرَة دِرَاسَةٍSebuah ruanganحُجْرَة
Tas tanganحَقِيْبَة يَدٍTasحَقِيْبَة

Pada kata-kata kunci, jam, kamar, ruangan, maupun tas merupakan sebuah kata dengan makna yang tetap. Tapi apabila kata-kata tersebut dihubungkan dengan satu kata lainnya, seperti pada kata kunci dan pintu, menjadi kunci pintu maka akan memiliki satu makna khusus, yaitu kunci untuk pintu. Begitu juga dengan kata-kata yang lainnya.

Ketentuan pada idhafah

Ada beberapa ketentuan menyangkut idhafah yang perlu kita perhatikan, yaitu:

  1. Pada kata mudhaf tidak dibolehkan untuk memakai alif lam
  2. Apabila mudhaf ilaif diberikan alif lam, maka memberikan makna benda yang disebutkan adalah khusus dan dimaklumi oleh penutur dan pendengar. Kalau mudhaf ilaih-nya nama orang tertentu tidak diberikan alif lam, karena nam asli seseorang tidak ber-alif lam. Misalnya nama Muhammad tidak dikatakan al-Muhammad.
  3. Setiap mudhaf ilaih adalah majrur yang salah satu tandanya adalah berbaris kasrah
  4. Kata muzakkar dapat di-idhafah-kan kepada kata muannats dan demikian pula sebaliknya. Dalam susunan jumlah ismiyah yang perlu diperhatikan adalah kesesuaian antara subjek dan prediket
  5. Apabila kata mudhaf tatsniyah atau jama’ muzakkar salim, maka huruf nun yang ada pada akhir kata itu dibuang.

Berikut ini perbandingan contoh idhafah yang bermakna umum (dikenal) dan yang bermakna khusus (belum dikenal).

Contoh bermakna umum (ma’rifah):

TerjemahMudhaf IlaihMudhaf
Suara burung ituالطَّيْرِصَوْتُ
Tangisan anak ituالطِّفْلِبُكَاءُ

Contoh bermakna khusus (nakirah):

TerjemahMudhaf IlaihMudhaf
Suara burungطَيْرٍصَوْتُ
Tangisan anakطِفْلٍبُكَاءُ

Pada kedua contoh di atas, dapat kita pahami bahwa idhafah yang bermakna khusus, misalnya suara burung yang bermakna bukan suara-suara dari jenis binatang lain, seperti ayam, bebek, dan lain-lain. Makna “suara burung itu” pada idhafah yang bermakna umum bahwa jenis suara pada burung itu sudah tertentu dan sama-sama dipahami oleh yang mengucapkannya dan yang mendengarkannya.

Baca Juga: Memahami Jumlah Fi’liyah Secara Mendalam

Sama halnya dengan ungkapan “tangisan anak itu” yang bermakna anak yang menangis itu sudah sama-sama dikenal oleh si penutur maupun si pendengar. Beda dengan “tangisan anak” yang bermakna bukan tangisan orang dewasa, orang tua, dan lain-lain.

Contoh-contoh idhafah yang bermakna kepemilikan

Idhafah juga bisa bermakna kepemilikian. Misalnya kita ingin mengatakan rumah Halim yang mana maksudnya adalah rumah milik si Halim. Begitu juga dengan pulpen anak itu, yang bermakna pulpen itu milik si anak itu. Berikut contoh-contohnya:

TerjemahMudhaf ilaihMudhaf
Rumah Halimحَلِيْمٍبَيْتُ
Buku Hindunهِنْدٍكِتَابُ
Kamar Mahmudمَحْمُوْدٍغُرْفَةُ
Jam Aliعَلِيٍّسَاعَةُ
Tas Halimahحَلِيْمَةحَقِيْبَةُ
Sepak bolaالْقَدَمكُرَةُ
Anggota tubuhالْجِسْمِأَعْضَاءُ
Pulpen anak ituالْوَلَدِقَلَمُ
Buku tulis murid ituالتِّلْمِيْذِكُرَّاسَةُ
Kamar ibuالْأُمّغُرْفَةُ
Jam sekolahالْمُدَرِّسَةسَاعَةُ
Tas ibu guruالْمُدَرِّسَةحَقِيْبَةُ
Buku haditsالْحَدِيْثكِتَابُ
Air mata airالْعَيْنِمَاءُ

Contoh jabatan mudhaf sebagai mubtada dalam sebuah kalimat

TerjemahKhabarMudhaf + mudhaf ilaih (mubtada)
Rumah Ali luasوَاسِعٌبَيْتُ عَلِيّ
Tempat tidur anak perempuan itu bersihنَظِيْفٌسَرِيْرُ الْبَيْتِ
Kamus ibu guru itu bagusجَمِيْلٌمُعْجَمُ الْمُدَرِّسَة
Jam direktur itu bagusجَمِيْلَةسَاعَةُ الْمُدِيْر
Kamar tidur itu luasوَاسِعَةٌحُجْرَةُ النَّوْمِ

Contoh jabatan mudhaf sebagai khabar

TerjemahMudhaf ilaihKhabar / MudhafMubtada
Dia mahasiswaالْجَامِعَةِطَالِبٌهُوَ
Ini kunci pintuالْبَابِمِفْتَاحُهَذَا
Kitab itu murah harganyaالثَّمَنِرَخِيْصُالْكِتَابُ
Gajah itu besar tubuhnyaالْجِسْمِكَبِيْرالْفِيْلُ

Contoh idhafah yang jabatan mudhaf-nya sebagai maf’ul bih

TerjemahMudhaf ilaihMaf’ul bih / MudhafFa’ilFi’il
Orang itu makan daging kambingالْغَنَمِلَحْمَالرَّجُلُأَكَلَ
Ali meminta buku Muhammadمُحَمَّدٍكِتَابَعَلِيطَلَبَ
Pelajar (pr) membaca buku haditsالْحَدِيْثِكِتَابَالطَّالِبَةقَرَأَتْ
Murid itu menulis pelajaran bahasaالُّلغَةِدَرْسَالتِّلْمِيْذُكَتَبَ

Contoh mudhaf sebagai muzakkar, dan mudhaf ilaih sebagai muannats

TerjemahKhabarMudhaf ilaihMudhaf / Mubtada
Pulpen anak (pr) itu baruجَدِيْدٌالتِّلْمِيْذَةِقَلَمُ
Kamus nyonya itu bagusجَمِيْلٌالسَّيِّدَةِقَامُوْسُ
Buku tulis murid itu baruجَدِيْدَةٌالتِّلْمِيْذِكُرَّاسَةُ
Penghapus anak itu bagusجَمِيْلَةٌالْوَلَدِمِمْحَاةُ

Pada contoh-contoh, coba perhatikan bahwa yang harus sesuai antara muzakkar dengan muannats hanyalah antara mubtada dan khabar. Sedangkan mudhaf dan mudhaf ilaih boleh saja berbeda menurut tuntutan kata dalam sebuah kalimat.

Contoh idhafah pada tatsniyah dan jama’ muzakkar

Untuk idhafah pada isim tatsniyah maupun jama’ muzakkar salim, maka huruf nun-nya dibuang. Perhatikanlah contoh-contoh berikut ini:

TerjemahKalimat
Dua buku murid itu baruكِتَابَا التِّلْمِيْذِ جَدِيْدَانِ
Dua kamar rumah itu luasغُرْفَتَا الْبَيْتِ وَاسِعَتَانِ
Dua pulpen anak itu bagusقَلَمَا الْوَلَدِ جَمِيْلَانِ
Dua jam ibu itu bagusسَاعَتَا الْأُمِّ جَمِيْلَتَانِ
Umat Islam kampung itu taatمُسْلِمُو الْقَرْيَةِ مُطِيْعُوْنَ
Mahasiswa kampus itu melakukan demonstrasiطَالِبُو الْجَامِعَةِ مُظَاهِرُوْنَ
Guru-guru bahasa Arab menarikمُدَرِّسُو الُّلغَة الْعَرَبِيَّة جِذَابُوْنَ

Idhafah pada dhamir

Kata ganti yang terletak untuk mudhaf ilaih adalah sebagai berikut:

Sayaي
Kamu laki-lakiكَ
Dia laki-lakiهُ
Kamu berduaكُمَا
Mereka berduaهُمَا
Mereka (laki-laki)هُمْ
Kamiنا
Kamu perempuanكِ
Dia perempuanهَا
Kalian laki-lakiكُمْ
Kalian perempuanكُنَّ
Mereka perempuanهُنَّ

Perhatikanlah penggunaanya pada kalimat:

TerjemahKalimat
Meja saya bagusمَكْتَبِيْ جَمِيْلٌ
Rumahmu bersihبَيْتُكَ نَظِيْفٌ
Tulisannya bagusكِتَابُهُ جَمِيْلَةٌ
Ayah-ayah mereka miskinآبَاؤُهُمْ فُقَرَاءُ
Guru kami pandaiمُدَرِّسُنَا مَاهِرٌ
Ayahmu jujurأَبُوْكِ أَمِيْنٌ
Tulisannya bagusكِتَابَتُهَا جَمِيْلَةٌ
Ibu-ibu mereka orang desaأمهاتهن قرويات
Kamar kamu kotorحجراتكما متسخة
Ibu mereka berdua lembutأُمُّهُمَا لَطِيْفَةٌ
Rumah kalian jauhبُيُوْتُكُنَّ بَعِيْدَةٌ
Sekolah saya dekat dari siniمَدْرَسَتِيْ قَرِيْبَةٌ مِنْ هُنَا

Demikianlah pembahasan idhafah secara lengkap yang disertai dengan contoh-contohnya agar mudah untuk dipahami oleh pembaca maupun pembelajar bahasa Arab.

Follow, like, and share -->
Pin Share

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *