Fi’il lazim dan fi’il muta’addi merupakan pembahasan tentang objek suatu kalimat atau maf’ul bih. Dalam pembahasan ini akan kita kupas tentang fi’il lazim dan fi’il muta’addi tersebut.
Diharapkan setelah mempelajari materi ini, pembaca mampu:
- Mengetahui fi’il-fi’il yang memerlukan kepada objek dan fi’il-fi’il yang tidak membutuhkan objek dalam sebuah kalimat.
- Memahami cara-cara membuat fi’il yang tidak membutuhkan objek atau maf’ul bih.
- Menyusun kalimat dengan penambahan huruf pada fi’il sesuai kebutuhan teks, dan
- Mengubah kata kerja dalam berbagai pola dalam percakapan mereka.
Fi’il lazim dan fi’il muta’addi
Dalam sebuah kata kerja, biasanya dibutuhkan suatu objek kalimat. Dalam bahasa Arab, fi’il itu bisa ada maf’ul bih dan bisa juga tidak butuh kepada maf’ul bih. Oleh karena itu, dilihat dari ada tidaknya objek dalam kata kerja, maka fi’il terbagi dalam dua bagian, yakni fi’il lazim dan fi’il muta’addi.
Baca Juga: Memahami Tsulasi Mazid Secara Lengkap
Fi’il lazim merupakan kata kerja intransitif atau kata kerja yang tidak memerlukan maf’ul bih, sedangkan fi’il muta’addi merupakan kata kerja yang membutuhkan pada objek.
Perhatikanlah contoh fi’il berikut ini:
Fi’il muta’addi | Fi’il lazim |
---|---|
قَرَأَ | وَقَفَ |
كَتَبَ | قَامَ |
فَتَحَ | نَامَ |
شَرِبَ | جَرَى |
أَكَلَ | قَصُرَ |
Fi’il lazim atau kata kerja intransitif di atas tidak memerlukan maf’ul bih, berbeda dengan kata kerja fi’il muta’addi. Kata-kata tersebut bisa menimbulkan pertanyaan lanjutan, misalnya membaca. Kita bisa menanyakan membaca apa. Jawabannya bisa beragam tergantung apa yang dibaca. Begitu juga dengan kata-kata yang lainnya.
Contoh fi’il lazim dalam kalimat
Mobil itu berhenti di halte | وَقَفَتِ السَّيَّارَةُ فِى الْمَحَطَّةِ |
Bagus wajahnya | حَسُنَ وَجْهُهُ |
Orang itu tinggi | طَالَ الرَّجُلُ |
Ruang itu kotor | اتَّسَخَ الْفَصْلُ |
Hujan turun | نَزَلَ الْمَطَرُ |
Contoh fi’il muta’addi dalam kalimat
Saya mendengar azan | سَمِعْتُ الْأَذَانَ |
Ayah membaca koran | قَرَأَ أَبِي جَرِيْدَةً |
Allah menurunkan hujan | أَنْزَلَ اللهُ الْمَطَرَ |
Allah memanjangkan umurnya | أَطَالَ اللهُ عُمْرَهُ |
Perhatikan juga bagaimana cara mengubah fi’il lazim menjadi fi’il muta’addi:
أَقَامَ الرَّجُلُ دَرَاجَتَهُ | قَامَ الرَّجُلُ |
أَوْقَفَ الْوَلَدُ دَرَاجَتَهُ | وَقَفَ الْوَلَدُ |
أَخْرَجَ التِّلْمِيْذُ كِتَابَهُ | خَرَجَ التِّلْمِيْذُ |
أَجْلَسَتْ أُخْتِيْ طِفْلَهَا جَانِبَهَا | جَلَسَتْ أُخْتِيْ |
Demikianlah pembahasan tentang fi’il lazim dan fi’il muta’addi, semoga bisa menambah wawasan Anda dalam pembelajaran bahasa Arab.