Memahami Fi’il Lazim dan Fi’il Muta’addi

Fi'il lazim dan fi'il muta'addi
Fi'il lazim dan fi'il muta'addi

Fi’il lazim dan fi’il muta’addi merupakan pembahasan tentang objek suatu kalimat atau maf’ul bih. Dalam pembahasan ini akan kita kupas tentang fi’il lazim dan fi’il muta’addi tersebut.

Diharapkan setelah mempelajari materi ini, pembaca mampu:

  1. Mengetahui fi’il-fi’il yang memerlukan kepada objek dan fi’il-fi’il yang tidak membutuhkan objek dalam sebuah kalimat.
  2. Memahami cara-cara membuat fi’il yang tidak membutuhkan objek atau maf’ul bih.
  3. Menyusun kalimat dengan penambahan huruf pada fi’il sesuai kebutuhan teks, dan
  4. Mengubah kata kerja dalam berbagai pola dalam percakapan mereka.

Fi’il lazim dan fi’il muta’addi

Dalam sebuah kata kerja, biasanya dibutuhkan suatu objek kalimat. Dalam bahasa Arab, fi’il itu bisa ada maf’ul bih dan bisa juga tidak butuh kepada maf’ul bih. Oleh karena itu, dilihat dari ada tidaknya objek dalam kata kerja, maka fi’il terbagi dalam dua bagian, yakni fi’il lazim dan fi’il muta’addi.

Baca Juga: Memahami Tsulasi Mazid Secara Lengkap

Fi’il lazim merupakan kata kerja intransitif atau kata kerja yang tidak memerlukan maf’ul bih, sedangkan fi’il muta’addi merupakan kata kerja yang membutuhkan pada objek.

Perhatikanlah contoh fi’il berikut ini:

Fi’il muta’addiFi’il lazim
قَرَأَوَقَفَ
كَتَبَقَامَ
فَتَحَنَامَ
شَرِبَجَرَى
أَكَلَقَصُرَ

Fi’il lazim atau kata kerja intransitif di atas tidak memerlukan maf’ul bih, berbeda dengan kata kerja fi’il muta’addi. Kata-kata tersebut bisa menimbulkan pertanyaan lanjutan, misalnya membaca. Kita bisa menanyakan membaca apa. Jawabannya bisa beragam tergantung apa yang dibaca. Begitu juga dengan kata-kata yang lainnya.

Contoh fi’il lazim dalam kalimat

Mobil itu berhenti di halteوَقَفَتِ السَّيَّارَةُ فِى الْمَحَطَّةِ
Bagus wajahnyaحَسُنَ وَجْهُهُ
Orang itu tinggiطَالَ الرَّجُلُ
Ruang itu kotorاتَّسَخَ الْفَصْلُ
Hujan turunنَزَلَ الْمَطَرُ

Contoh fi’il muta’addi dalam kalimat

Saya mendengar azanسَمِعْتُ الْأَذَانَ
Ayah membaca koranقَرَأَ أَبِي جَرِيْدَةً
Allah menurunkan hujanأَنْزَلَ اللهُ الْمَطَرَ
Allah memanjangkan umurnyaأَطَالَ اللهُ عُمْرَهُ

Perhatikan juga bagaimana cara mengubah fi’il lazim menjadi fi’il muta’addi:

أَقَامَ الرَّجُلُ دَرَاجَتَهُقَامَ الرَّجُلُ
أَوْقَفَ الْوَلَدُ دَرَاجَتَهُوَقَفَ الْوَلَدُ
أَخْرَجَ التِّلْمِيْذُ كِتَابَهُخَرَجَ التِّلْمِيْذُ
أَجْلَسَتْ أُخْتِيْ طِفْلَهَا جَانِبَهَاجَلَسَتْ أُخْتِيْ

Demikianlah pembahasan tentang fi’il lazim dan fi’il muta’addi, semoga bisa menambah wawasan Anda dalam pembelajaran bahasa Arab.

Follow, like, and share -->
Pin Share

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *