Berikut ini adalah soal dan kunci jawaban untuk materi Program Pasca Madrasah Bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus dalam Pelatihan Pintar Kemenag.
Pelatihan untuk Angkatan I ini berlangsung mulai tanggal 5-10 Desember 2024.
1. Apa yang termasuk dalam program khusus untuk hambatan gerak pada bagian “Pengembangan Diri”?
A. Menonton televisi sepanjang hari
B. Merawat dan mengurus diri
C. Membaca buku sepanjang hari
D. Bermain game komputer sepanjang hari
Kunci Jawaban: B. Merawat dan mengurus diri.
Dalam program khusus untuk individu dengan hambatan gerak, bagian “Pengembangan Diri” mencakup kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian dalam menjalani kehidupan sehari-hari, termasuk:
- Merawat diri sendiri: Mandi, berpakaian, menyikat gigi, dan menjaga kebersihan diri.
- Mengelola kebutuhan pribadi: Makan, minum, dan menggunakan alat bantu jika diperlukan.
- Latihan keterampilan motorik: Seperti menggunakan peralatan khusus untuk mempermudah aktivitas sehari-hari.
- Pengembangan kemandirian: Melakukan aktivitas dengan bantuan minimal atau secara mandiri.
Tujuan utama dari pengembangan diri adalah membantu individu dengan hambatan gerak untuk hidup lebih mandiri dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
2. Apakah yang dimaksud dengan Keterampilan Sosial “Partisipasi aktif dalam kehidupan pribadi dan sosial di lingkungan sekolah” pada konteks Keterampilan Berkebutuhan Khusus?
A. Kemampuan untuk menghindari interaksi sosial
B. Kemampuan untuk menolak interaksi sosial
C. Kemampuan untuk mengisolasi diri dari lingkungan sekolah
D. Kemampuan untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan sekolah
Kunci Jawaban: D. Kemampuan untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan sekolah.
Dalam konteks keterampilan sosial bagi individu berkebutuhan khusus, “Partisipasi aktif dalam kehidupan pribadi dan sosial di lingkungan sekolah” merujuk pada kemampuan untuk:
- Berinteraksi secara positif dengan teman sebaya dan guru melalui percakapan, kerja sama, atau kegiatan kelompok.
- Mengambil bagian dalam kegiatan sekolah, baik di dalam maupun di luar kelas, seperti pembelajaran, olahraga, atau acara ekstrakurikuler.
- Menyesuaikan diri dengan aturan dan norma sekolah, yang mendukung keberhasilan sosial dan akademik.
- Mengembangkan hubungan sosial yang sehat, yang mendukung integrasi mereka dalam komunitas sekolah.
Tujuan dari keterampilan ini adalah meningkatkan kemandirian, rasa percaya diri, dan kualitas interaksi sosial individu dalam lingkungan sekolah.
3. Apa yang dimaksud dengan pengembangan gerak dalam konteks ini?
A. Pengembangan gerak dalam olahraga
B. Pengembangan teknologi baru untuk gerak
C. Pengembangan kemampuan gerak anak, termasuk gerak kontrol kepala, gerak anggota tubuh, pernapasan, pindah diri, dan koordinasi motorik
D. Pengembangan gerak tari tradisional
Kunci Jawaban: C. Pengembangan kemampuan gerak anak, termasuk gerak kontrol kepala, gerak anggota tubuh, pernapasan, pindah diri, dan koordinasi motorik.
Pengembangan gerak dalam konteks ini mengacu pada proses membantu anak-anak, khususnya yang memiliki kebutuhan khusus, untuk meningkatkan kemampuan motorik mereka. Hal ini meliputi:
- Gerak kontrol kepala: Kemampuan untuk mengendalikan posisi kepala.
- Gerak anggota tubuh: Melatih gerakan tangan, kaki, atau bagian tubuh lainnya.
- Pernapasan: Melatih pernapasan yang mendukung aktivitas fisik atau berbicara.
- Pindah diri: Melatih kemampuan berpindah tempat, seperti berjalan, merangkak, atau menggunakan alat bantu.
- Koordinasi motorik: Meningkatkan kerja sama antara otot-otot tubuh untuk melakukan gerakan yang terorganisasi.
Tujuan pengembangan gerak ini adalah untuk meningkatkan kemandirian, keterampilan fisik, dan kualitas hidup anak.
4. Apa yang dimaksud dengan Keterampilan Sosial “Adaptasi” pada konteks Keterampilan Berkebutuhan Khusus?
A. Kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain
B. Kemampuan untuk menolak perubahan
C. Kemampuan untuk menghindari interaksi sosial
D. Kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru
Kunci Jawaban: D. Kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.
Dalam konteks keterampilan berkebutuhan khusus, adaptasi merujuk pada kemampuan individu untuk:
- Menyesuaikan diri dengan lingkungan, situasi, atau perubahan baru, baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat.
- Memahami dan mematuhi aturan atau norma sosial yang berlaku dalam suatu lingkungan.
- Mengelola emosi dan perilaku saat menghadapi tantangan atau perubahan.
- Mengembangkan fleksibilitas dalam berpikir dan bertindak untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan situasi.
Keterampilan adaptasi sangat penting bagi individu berkebutuhan khusus untuk mendukung mereka dalam menjalani kehidupan yang lebih mandiri dan terintegrasi dengan masyarakat.
5. Apa yang dimaksud dengan tunadaksa?
A. Kondisi ketidakmampuan untuk berjalan
B. Kondisi ketidakmampuan untuk mendengar
C. Kondisi ketidakmampuan untuk melihat
D. Kondisi ketidakmampuan untuk berbicara
Kunci Jawaban: A. Kondisi ketidakmampuan untuk berjalan.
Tunadaksa adalah istilah yang merujuk pada gangguan atau kecacatan fisik yang disebabkan oleh kelainan atau kerusakan pada sistem muskuloskeletal (otot dan tulang) atau sistem saraf. Gangguan ini dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak, termasuk berjalan, berdiri, atau melakukan aktivitas fisik lainnya. Namun, tunadaksa tidak selalu berarti ketidakmampuan total untuk berjalan; kondisi ini juga mencakup berbagai keterbatasan gerak lainnya.
Contoh kondisi yang termasuk tunadaksa adalah cerebral palsy, amputasi, atau kelainan bawaan pada anggota tubuh.
6. Apa yang dimaksud dengan Keterampilan Sosial “Interaksi” pada konteks Keterampilan Berkebutuhan Khusus?
A. Kemampuan menulis dengan baik
B. Kemampuan memasak dengan baik
C. Kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain
D. Kemampuan berpikir kritis
Kunci Jawaban: C. Kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain.
Dalam konteks keterampilan berkebutuhan khusus, keterampilan sosial “Interaksi” merujuk pada kemampuan seseorang untuk:
- Menjalin hubungan sosial: Berpartisipasi dalam percakapan, bekerja sama, dan berbagi dengan orang lain.
- Berkomunikasi secara efektif: Menggunakan komunikasi verbal atau nonverbal untuk menyampaikan pikiran, perasaan, atau kebutuhan.
- Membaca dan merespons isyarat sosial: Seperti memahami ekspresi wajah, bahasa tubuh, atau nada suara.
- Beradaptasi dalam lingkungan sosial: Mengikuti norma dan aturan yang berlaku dalam berbagai situasi.
Keterampilan ini sangat penting untuk mendukung individu berkebutuhan khusus dalam berfungsi secara sosial, membangun hubungan yang sehat, dan merasa diterima dalam komunitas mereka.
7. Apa yang dimaksud dengan kemandirian dalam konteks sekolah?
A. Kemampuan untuk mengendalikan emosi secara mandiri
B. Kemampuan untuk merawat diri dan mengurus diri sendiri
C. Kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah secara mandiri
D. Kemampuan untuk melakukan tugas-tugas rumah tangga
Kunci Jawaban: C. Kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah secara mandiri.
Dalam konteks sekolah, kemandirian merujuk pada kemampuan siswa untuk:
- Mengelola tugas-tugas akademik secara mandiri, seperti mengerjakan pekerjaan rumah, menyelesaikan proyek, atau belajar untuk ujian tanpa bergantung sepenuhnya pada orang lain.
- Mengambil tanggung jawab atas proses pembelajaran mereka sendiri, seperti merencanakan waktu belajar atau mempersiapkan perlengkapan sekolah.
- Mengatasi tantangan di lingkungan sekolah dengan menggunakan strategi yang sesuai, tanpa terlalu bergantung pada bantuan dari guru atau teman.
Kemandirian ini penting untuk membangun kepercayaan diri, meningkatkan kemampuan belajar, dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan di masa depan.
8. Apakah yang dimaksud dengan Keterampilan Komunikasi “isyarat” pada konteks Keterampilan Berkebutuhan Khusus?
A. Kemampuan menulis dengan jelas
B. Kemampuan menggunakan isyarat tangan atau bahasa isyarat
C. Kemampuan memasak dengan baik
D. Kemampuan berbicara dan mendengarkan dengan baik
Kunci Jawaban: B. Kemampuan menggunakan isyarat tangan atau bahasa isyarat.
Dalam konteks keterampilan berkebutuhan khusus, keterampilan komunikasi “isyarat” merujuk pada kemampuan untuk berkomunikasi melalui gerakan tangan, ekspresi wajah, atau bahasa tubuh, termasuk penggunaan bahasa isyarat. Hal ini sangat penting bagi individu yang memiliki keterbatasan dalam berbicara atau mendengar.
Beberapa aspek penting dari keterampilan komunikasi “isyarat” meliputi:
- Penggunaan bahasa isyarat formal, seperti ASL (American Sign Language) atau SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia), untuk menyampaikan pesan.
- Pemahaman isyarat nonverbal, seperti ekspresi wajah atau gerakan tubuh, untuk melengkapi komunikasi.
- Penggunaan alat bantu, seperti papan komunikasi atau teknologi digital yang mendukung komunikasi berbasis isyarat.
Keterampilan ini membantu individu berkebutuhan khusus berkomunikasi dengan orang lain secara efektif, meningkatkan kemandirian, dan memperkuat interaksi sosial mereka.
9. Apa yang termasuk dalam tujuan PKPBI (Pengembangan Kemampuan Berbahasa dan Komunikasi bagi Anak Tunarungu) dalam konteks pemerolehan bahasa anak tunarungu?
A. Latihan berbicara dengan kecepatan tinggi
B. Latihan keterampilan berbahasa reseptif dan berbahasa ekspresif
C. Latihan bermain musik
D. Latihan berenang
Kunci Jawaban: Jawaban yang tepat adalah B. Latihan keterampilan berbahasa reseptif dan berbahasa ekspresif.
Dalam konteks PKPBI (Pengembangan Kemampuan Berbahasa dan Komunikasi bagi Anak Tunarungu), tujuan utamanya adalah membantu anak tunarungu dalam pemerolehan bahasa yang mencakup:
- Keterampilan berbahasa reseptif: Kemampuan untuk memahami pesan yang diterima melalui isyarat visual, tulisan, atau teknologi pendukung komunikasi.
- Keterampilan berbahasa ekspresif: Kemampuan untuk menyampaikan pikiran, kebutuhan, atau perasaan melalui bahasa isyarat, tulisan, atau alat bantu komunikasi lainnya.
- Meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara fungsional, baik secara verbal (jika memungkinkan) maupun nonverbal.
- Menggunakan alat bantu pendengaran atau teknologi yang mendukung komunikasi, seperti perangkat hearing aid atau cochlear implant.
Tujuan ini dirancang untuk memfasilitasi kemandirian anak tunarungu dalam berkomunikasi, sehingga mereka dapat berinteraksi dengan lingkungan secara efektif.
10. Mengapa pengelolaan emosi penting dalam pengembangan materi perilaku?
A. Agar seseorang menjadi lebih sensitif terhadap perasaan orang lain
B. Untuk menghindari konflik dengan orang lain
C. Untuk membantu seseorang menghadapi situasi yang menantang
D. Agar seseorang dapat mengontrol emosi dengan baik
Kunci Jawaban: D. Agar seseorang dapat mengontrol emosi dengan baik.
Pengelolaan emosi sangat penting dalam pengembangan materi perilaku karena kemampuan untuk mengontrol emosi adalah dasar untuk:
- Mencegah reaksi impulsif yang dapat berdampak negatif pada diri sendiri atau orang lain.
- Menghadapi situasi yang menantang dengan tenang dan efektif.
- Menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain melalui pengendalian emosi seperti marah, frustrasi, atau kecemasan.
- Mendukung perkembangan keterampilan sosial, karena seseorang yang mampu mengelola emosi cenderung lebih mampu berinteraksi dengan baik di berbagai lingkungan.
Sementara opsi lain juga relevan dalam konteks tertentu, pengelolaan emosi yang baik mencakup keseluruhan kemampuan untuk merespons situasi dengan cara yang terkontrol dan adaptif.
Demikianlah soal dan kunci jawaban untuk materi Program Pasca Madrasah Bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus yang diadakan oleh platform Pintar Kemenag.