Program Pendidikan Individual (PPI) termasuk ke dalam materi Pelatihan Pintar Kemenag tentang Pendidikan Inklusif.
1. Penyusunan PPI bagi PDBK dengan disabilitas sensorik dan tanpa hambatan intelektual, area akomodasi kurikulum difokuskan pada ….
A. mengacu kurikulum nasional dengan penyesuaian pada waktu, cara, tempat sumber dan media/alat
B. akomodasi dilakukan tergantung ketersediaan sumberdaya manusia dan sumber daya lainnya
C. melakukan adaptasi kurikulum pada materi yang disesuaikan dengan kemampuan awalnya
D. menggunakan kurikulum individual dengan penyesuaian padan waktu, cara, tempat sumber dan media
Kunci Jawaban: A. mengacu kurikulum nasional dengan penyesuaian pada waktu, cara, tempat, sumber, dan media/alat.
Penjelasan:
Bagi peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) dengan disabilitas sensorik tanpa hambatan intelektual, penyusunan Program Pembelajaran Individual (PPI) bertujuan agar mereka tetap dapat mengikuti kurikulum nasional dengan berbagai penyesuaian (akomodasi). Akomodasi ini mencakup:
- Waktu: Penyesuaian durasi belajar agar sesuai dengan kebutuhan mereka.
- Cara: Penyesuaian metode atau strategi pembelajaran.
- Tempat: Penyesuaian lingkungan belajar yang mendukung kebutuhan.
- Sumber: Penggunaan sumber daya yang relevan untuk mendukung pembelajaran.
- Media/alat: Penggunaan alat bantu seperti braille, alat bantu dengar, atau teknologi adaptif lainnya.
PDBK dengan disabilitas sensorik tidak memerlukan adaptasi pada isi kurikulum (konten) secara signifikan, melainkan lebih pada bagaimana pembelajaran dapat diakses dengan optimal sesuai kebutuhan mereka.
2. Program Pembelajaran Keterampilan bagi PDBK bertujuan untuk ….
A. memberikan bekal keterampilan dan kemandirian hidup
B. menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain
C. melaksanakan program wajib pemerintah
D. menjadi pengusaha sukses
Kunci Jawaban: A. memberikan bekal keterampilan dan kemandirian hidup.
Penjelasan:
Program Pembelajaran Keterampilan bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) bertujuan untuk mempersiapkan mereka agar dapat hidup mandiri dan memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan hidup sehari-hari maupun dunia kerja. Fokus utamanya adalah:
- Peningkatan Kemandirian: Membantu PDBK mengembangkan kemampuan untuk mengurus diri sendiri dan berpartisipasi secara aktif di masyarakat.
- Keterampilan Fungsional: Memberikan keterampilan praktis yang sesuai dengan minat, potensi, dan kebutuhan mereka agar dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari atau pekerjaan.
- Kesetaraan Peluang: Memastikan PDBK memiliki akses untuk berkembang sesuai kemampuan mereka sehingga dapat hidup bermartabat.
Pilihan lain seperti menciptakan lapangan pekerjaan, melaksanakan program wajib pemerintah, atau menjadi pengusaha sukses adalah tujuan tambahan yang dapat terjadi, tetapi bukan tujuan utama dari program ini.
3. Berikut yang tidak termasuk tim multi disiplin adalah ….
A. Konselor sekolah/ psikolog,
B. orang tua/ wali siswa,
C. Kepala Kantor Kementerian Agama
D. profesional lain sesuai kebutuhan (terapis, dokter, psikiater)
Kunci Jawaban: C. Kepala Kantor Kementerian Agama.
Penjelasan:
Tim multidisiplin dalam pendidikan untuk peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) biasanya terdiri dari berbagai pihak yang langsung terlibat dalam mendukung perkembangan dan pembelajaran anak. Anggota tim ini meliputi:
- Konselor sekolah/psikolog: Membantu dalam asesmen, intervensi psikologis, dan konseling.
- Orang tua/wali siswa: Memegang peran penting dalam memberikan informasi tentang kebutuhan anak dan mendukung program di rumah.
- Profesional lain sesuai kebutuhan (terapis, dokter, psikiater): Memberikan layanan medis, terapi, atau dukungan khusus yang diperlukan anak.
Kepala Kantor Kementerian Agama tidak memiliki peran langsung dalam pengelolaan kebutuhan individu PDBK. Perannya lebih pada kebijakan dan administratif, bukan sebagai bagian dari tim multidisiplin yang bekerja langsung dengan anak.
4. Studi Kasus!
Abu, penyandang disabilitas dengan hambatan penglihatan, duduk di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah. Pihak madrasah tidak memiliki sumber daya untuk mengajari Abu keterampilan Orientasi dan Mobilitas (OM). Sebenarnya Abu perlu program kebutuhan khusus berupa OM sedikitnya satu minggu sekali. Langkah Tim Inklusi Madrasah dalam memberikan solusi untuk atas kasus ini adalah ….
A. Karena madrasah belum siap memberikan layanan bagi penyandang disabilitas netra, sebaiknya Abu dipindah ke SLB.
B. Tim Inklusi Madrasah menyusun PPI untuk Abu dengan melibatkan orang tua dan pihak lain yang kompeten.
C. Orang tua Abu sebaiknya menyediakan guru pendamping khusus untuk mengajarkan OM agar Abu bisa mandiri
D. Abu dapat belajar bersama dengan teman-teman dikelasnya agar tercipta kebersamaan dan kesetaraan dalam pendidikan.
Kunci Jawaban: B. Tim Inklusi Madrasah menyusun PPI untuk Abu dengan melibatkan orang tua dan pihak lain yang kompeten.
Penjelasan:
Penyusunan Program Pembelajaran Individual (PPI) adalah langkah strategis dan inklusif dalam memenuhi kebutuhan khusus Abu. Dalam konteks ini, Tim Inklusi Madrasah dapat:
- Melibatkan Pihak Kompeten: Mengundang ahli Orientasi dan Mobilitas (OM), seperti terapis atau lembaga pendidikan luar madrasah, untuk memberikan pelatihan kepada Abu.
- Kolaborasi dengan Orang Tua: Orang tua perlu terlibat aktif dalam mendukung pelatihan OM di rumah atau di luar jam sekolah.
- Memanfaatkan Jaringan: Tim Inklusi bisa menjalin kerja sama dengan lembaga layanan pendidikan inklusi atau komunitas penyandang disabilitas netra.
Pilihan lain kurang sesuai karena:
- A: Memindahkan ke SLB bertentangan dengan prinsip inklusi.
- C: Beban tanggung jawab pendidikan tidak hanya pada orang tua.
- D: Kebersamaan di kelas penting, tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan khusus Abu.
Dengan pendekatan inklusif, Abu tetap dapat belajar di madrasah sambil mendapatkan layanan yang dibutuhkan.
5. Berikut merupakan komponen utama PPI, kecuali ….
A. Karakteristik PDBK
B. Tujuan Jangka Panjang
C. Informasi masa sebelum dan setelah kelahiran PDBK
D. Deskripsi Layanan Pendidikan
Kunci Jawaban: C. Informasi masa sebelum dan setelah kelahiran PDBK.
Penjelasan:
Program Pembelajaran Individual (PPI) adalah dokumen yang dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan khusus peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK). Komponen utama PPI meliputi:
- Karakteristik PDBK: Berisi informasi tentang kebutuhan, kekuatan, dan kelemahan peserta didik untuk merancang intervensi yang sesuai.
- Tujuan Jangka Panjang: Merumuskan capaian yang ingin dicapai oleh PDBK dalam jangka waktu tertentu.
- Deskripsi Layanan Pendidikan: Menjelaskan jenis layanan pendidikan dan strategi yang diperlukan, seperti modifikasi kurikulum, alat bantu, atau terapi.
Informasi masa sebelum dan setelah kelahiran PDBK lebih relevan dalam konteks asesmen awal atau catatan medis, tetapi bukan bagian utama dari PPI. PPI lebih fokus pada kebutuhan dan strategi pendidikan untuk mendukung perkembangan dan pembelajaran PDBK.
6. Dalam pendidikan inklusif, tempat belajar yang paling ideal untuk PDBK adalah ….
A. tempat-tempat terapis dan tumbuh kembang agar kebutuhan khususnya teratasi dengan baik
B. dikelompokkan bersama teman-temannya yang berkebutuhan khusus
C. ruang sumber agar belajarnya lebih fokus dan efektit
D. ruang kelas bersama teman-teman sebayanya
Kunci Jawaban: D. ruang kelas bersama teman-teman sebayanya.
Penjelasan:
Dalam pendidikan inklusif, prinsip utamanya adalah memastikan Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) dapat belajar bersama teman-teman sebayanya di lingkungan yang mendukung interaksi sosial dan kolaborasi, serta tetap mendapatkan pendidikan berkualitas. Ruang kelas reguler memberikan:
- Kesempatan Sosialisasi: PDBK dapat belajar berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman-teman sebaya, membantu membangun rasa percaya diri dan keterampilan sosial.
- Akses Pendidikan Setara: PDBK dapat mengikuti kurikulum nasional dengan berbagai penyesuaian (akomodasi).
- Lingkungan Inklusif: Memperkuat semangat kebersamaan, penerimaan, dan pengurangan stigma terhadap PDBK.
Pilihan lainnya kurang ideal karena:
- A: Tempat terapi penting untuk kebutuhan tertentu, tetapi bukan pengganti ruang belajar utama.
- B: Mengelompokkan PDBK dengan sesama berkebutuhan khusus justru bertentangan dengan prinsip inklusi.
- C: Ruang sumber berfungsi sebagai pendukung atau pelengkap, bukan tempat utama untuk belajar.
Ruang kelas inklusif memastikan pendidikan yang setara sambil memenuhi kebutuhan khusus PDBK.
7. Tujuan utama disusunnya PPI adalah ….
A. mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan belajar individu siswa
B. memaksimalkan kompetisi antar siswa
C. menyediakan materi pembelajaran yang seragam untuk semua siswa
D. mengukur tingkat kecerdasan siswa
Kunci Jawaban: A. mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan belajar individu siswa.
Penjelasan:
Tujuan utama Program Pembelajaran Individual (PPI) adalah untuk memastikan bahwa kebutuhan unik setiap peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) dapat diidentifikasi dan dipenuhi secara optimal. PPI dirancang untuk:
- Mengakomodasi Perbedaan Individual: Memberikan strategi, metode, dan alat bantu yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa.
- Mendukung Perkembangan Maksimal: Membantu PDBK mencapai tujuan belajar sesuai potensi mereka.
- Menyusun Program yang Terarah: Membuat rencana belajar yang jelas, terukur, dan disesuaikan dengan kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang siswa.
Pilihan lain tidak sesuai karena:
- B: Fokus PPI adalah kolaborasi, bukan kompetisi.
- C: PPI justru menyesuaikan pembelajaran, bukan menyeragamkan.
- D: Mengukur kecerdasan adalah bagian dari asesmen, bukan tujuan PPI.
PPI adalah alat utama dalam pendidikan inklusif untuk mendukung keberhasilan pembelajaran PDBK.
8. Teknologi dapat digunakan dalam mendukung pelaksanaan PPI adalah ….
A. memberikan satu metode pengajaran untuk semua peserta didik
B. menyediakan sumber daya pembelajaran yang dapat disesuaikan
C. membatasi akses peserta didik terhadap teknologi
D. menggantikan peran guru sepenuhnya
Kunci Jawaban: B. menyediakan sumber daya pembelajaran yang dapat disesuaikan.
Penjelasan:
Teknologi dalam pelaksanaan Program Pembelajaran Individual (PPI) berfungsi untuk mendukung pembelajaran dengan cara yang fleksibel dan adaptif. Dengan teknologi, kebutuhan unik peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) dapat diakomodasi, seperti:
- Penyediaan Sumber Belajar Adaptif: Teknologi dapat menghadirkan materi dalam berbagai format, seperti teks, audio, video, atau braille digital, sesuai dengan kebutuhan siswa.
- Alat Bantu Teknologi: Misalnya, aplikasi text-to-speech untuk siswa dengan hambatan penglihatan atau perangkat komunikasi augmentatif untuk siswa dengan hambatan komunikasi.
- Pembelajaran yang Fleksibel: Teknologi memungkinkan siswa belajar dengan kecepatan dan cara yang sesuai dengan mereka.
Pilihan lain kurang tepat karena:
- A: Satu metode pengajaran untuk semua tidak sesuai dengan prinsip PPI yang menyesuaikan kebutuhan individu.
- C: Membatasi akses teknologi justru menghalangi potensi belajar siswa.
- D: Teknologi mendukung peran guru, bukan menggantikannya.
Dengan teknologi yang tepat, PPI dapat diimplementasikan secara lebih efektif untuk memenuhi kebutuhan PDBK.
9. Dalam hal tidak tidak terdapat professional yang dapat mendukung penyusunan PPI di madrasah, maka solusi yang bisa diambil madrasah adalah ….
A. melibatkan pengawas pembina dan/atau pengawas yang memiliki kompetensi
B. menunggu hingga terdapat professional agar PPI dapat dipertanggungjawabkan
C. melibatkan orang tua/wali PDBK
D. memanfaatkan sumber daya madrasah yang ada
Kunci Jawaban: A. melibatkan pengawas pembina dan/atau pengawas yang memiliki kompetensi.
Penjelasan:
Jika tidak ada profesional yang dapat mendukung penyusunan Program Pembelajaran Individual (PPI) di madrasah, langkah strategis yang bisa diambil adalah melibatkan pihak yang memiliki pengalaman atau kompetensi dalam bidang pendidikan inklusif. Pengawas pembina atau pengawas dengan kompetensi di bidang pendidikan inklusif dapat membantu madrasah dalam:
- Memberikan Panduan dan Supervisi: Membantu tim madrasah memahami prinsip dan langkah penyusunan PPI.
- Menguatkan Kapasitas Guru: Memberikan pelatihan atau pendampingan kepada guru untuk menyusun PPI yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
- Menyediakan Alternatif Solusi: Menjembatani kebutuhan madrasah dengan sumber daya lain di luar lingkungan madrasah.
Pilihan lain kurang tepat karena:
- B: Menunggu profesional akan menunda pemenuhan kebutuhan PDBK, yang dapat merugikan siswa.
- C: Orang tua dapat terlibat dalam memberikan masukan, tetapi mereka bukan pengganti peran profesional dalam penyusunan PPI.
- D: Sumber daya madrasah dapat dimanfaatkan, tetapi tanpa bimbingan profesional, PPI mungkin kurang efektif.
Melibatkan pengawas pembina adalah solusi yang realistis dan dapat diandalkan untuk tetap menyusun PPI yang berkualitas.
10. Program kebutuhan khusus yang terdapat pada PPI bagi PDBK dengan hambatan gerak/tuna daksa adalah ….
A. Pengembangan Diri dan Gerak
B. Pengembangan Interaksi Sosial, Komunikasi dan Perilaku
C. Pengembangan Komunikasi, Persepsi Bunyi dan Irama
D. Pengembangan Diri
Kunci Jawaban: A. Pengembangan Diri dan Gerak.
Penjelasan:
Bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) dengan hambatan gerak atau tuna daksa, program kebutuhan khusus dalam Program Pembelajaran Individual (PPI) berfokus pada aspek yang membantu mereka meningkatkan mobilitas, kemandirian, dan kemampuan fisik. Program Pengembangan Diri dan Gerak bertujuan untuk:
- Mengoptimalkan Fungsi Motorik: Melalui latihan gerak, terapi fisik, atau penggunaan alat bantu.
- Meningkatkan Kemandirian: Melatih keterampilan hidup sehari-hari seperti berpakaian, makan, atau mobilitas.
- Menyesuaikan dengan Kebutuhan Khusus: Memberikan dukungan sesuai kemampuan fisik individu untuk mengatasi hambatan gerak.
Pilihan lainnya kurang sesuai karena:
- B: Lebih relevan untuk PDBK dengan hambatan interaksi sosial, seperti autisme.
- C: Lebih relevan untuk PDBK dengan hambatan pendengaran atau tuna rungu.
- D: Terlalu umum dan tidak secara spesifik menargetkan kebutuhan tuna daksa.
Pengembangan Diri dan Gerak adalah komponen utama untuk mendukung PDBK tuna daksa mencapai kemandirian dan mobilitas yang lebih baik.
Demikianlah penjelasan dan kunci jawaban latihan tentang Program Pendidikan Individual (PPI) dalam Pelatihan Pintar Kemenag tentang Pendidikan Inklusif.