Naibul fa’il atau dalam bahasa Indoensia dikenal dengan kata kerja pasif merupakan suatu bentuk tata bahasa Arab yang wajib dipelajari oleh pembelajar bahasa Arab.
Dalam pembahasan ini akan dikupas secara lengkap tentang naibul fa’il. Setelah mempelajari bagian ini, diharapkan untuk mampu:
- Menyusun kalimat pasif yang terdiri dari fi’il dan naib fa’il.
- Mengenali bentuk kata kerja pasif dan maknanya.
- Mengetahui kedudukan naib fa’il serta terjemahannya dalam bahasa Indonesia.
- Menyusun kalimat-kalimat atau paragraf pendek yang terdapat kata kerja pasif.
Baca Juga: Memahami Maf’ul Bih Secara Lengkap
Naibul fa’il atau kata kerja pasif
Fi’il jika dilihat dari segi adanya pelaku atau tidak, maka dapat dibagi ke dalam fi’il mabni li al-ma’lum dan fi’il mabni li al-majhul, artinya disebut pelaku atau tidak disebut pelaku.
Dalam bahasa Indonesia, aturan ini lebih dikenal dengan kalimat aktif dan kalimat pasif. Untuk lebih dapat dipahami, maka perhatikanlah contoh berikut ini di mana kalimat yang tidak disebut pelakunya.
Khalid dilahirkan sebelum Islam | وُلِدَ خَالِدٌ قَبْلَ الْإِسْلَامِ |
Makkah ditaklukkan pada tahun ke sepuluh | فُتِحَتْ مَكَّة السَّنَةَ الْعَاشِرَةَ |
Manusia diciptakan untuk berkeluh kesah | خُلِقَ الْإِنْسَانُ هَلُوْعًا |
Pelaku kriminal dihukum karena kerja jahatnya | عُوْقِبَ الْمُجْرِمُ عَلَى سُوْءِ عَمَلِهِ |
Ditulis pelajaran di papan tulis | كُتِبَ الدَّرْسُ عَلَى السَّبُّوْرَة |
Dibaca Al-Quran di masjid | قُرِئَ الْقُرْآنُ فِى الْجَامِعِ |
Coba perhatikan pula perubahan di bawah ini:
يُقْرَأُ الْقُرْآنُ | قُرِئَ الْقُرْآنُ |
يُكْتَبُ الدَّرْسُ | كُتِبَ الدَّرْسُ |
يُعَلَّمُ الْوَلَدُ | عُلِّمَ الْوَلَدُ |
يُدَرَّبُ الْوَلَدُ | دُرِّبَ الْوَلَدُ |
أُعَلَّمُ | عُلِّمْتُ |
تُدَرَّبِيْنَ | دُرِبَتْ |
نُدَرَّبُ | دُرِّبْنَا |
Dari beberapa contoh di atas, penting untuk kita pahami:
- Kalimat pasif dalam bahasa Arab tidak boleh disebut pelakunya.
- Cara membuat fi’il madhi dalam kalimat pasif adalah dengan men-dhammah-kan huruf awal dan meng-kasrah-kan huruf sebelum akhir.
- Cara membuat fi’il mudhari’ dalam kalimat pasif atau naibul fa’il adalah dengan men-dhammah-kan huruf awal dan mem-fathah-kan huruf sebelum akhir.
Perhatikanlah contoh lanjutan berikut ini:
Pada fi’il madhi:
عُلِّمُوْا | عُلِّمَا | عُلِّمَ |
عُلِّمْنَ | عُلِّمَتَا | عُلِّمَتْ |
عُلِّمْتُمْ | عُلِّمْتُمَا | عُلِّمْتَ |
عُلِّمْتُنَّ | عُلِّمْتُمَا | عُلِّمْتِ |
عُلِّمْنَا | عُلِّمْتُ |
Pada fi’il mudhari’:
يُعَلَّمُوْنَ | يُعَلَّمَانِ | يُعَلَّمُ |
يُعَلَّمْنَ | تُعَلَّمَانِ | تُعَلَّمُ |
تُعَلَّمُوْنَ | تُعَلَّمَانِ | تُعَلَّمُ |
تُعَلَّمْنَ | تُعَلَّمَانِ | تُعَلَّمِيْنَ |
نُعَلَّمُ | أُعَلَّمُ |
Majhul | Ma’lum |
---|---|
جُمِعَ – يُجْمَعُ | جَمَعَ – يَجْمَعُ |
كُتِبَ – يُكْتَبُ | كَتَبَ – يَكْتُبُ |
أُخْرِجَ – يُخْرَجُ | أَخْرَجَ – يُخْرِجُ |
أُدْخِلَ – يُدْخَلُ | أَدْخَلَ – يُدْخِلُ |
دُرِّسَ – يُدَرَّسُ | دَرَّسَ – يُدَرِّسُ |
فُكِّرَ – يُفَكَّرُ | فَكَّرَ – يُفَكِّرُ |
عُوِّدَ – يُعَوَّدُ | عَوَّدَ – يُعَوِّدُ |
اُسْتُمِعَ – يُسْتَمَعُ | اِسْتَمَعَ – يَسْتَمِعُ |
Nah, demikianlah pembahasan tentang naibul fa’il atau kata kerja pasif. Semoga dapat menambah wawasan dalam ilmu bahasa Arab.