Terjadinya inflasi tidak terlepas dari persoalan harga suatu barang. Pernahkah kita beranggapan bahwa harga barang pada zaman dulu serba murah. Harga barang saat ini, jika kita maju 10 tahun mendatang, harga barang saat ini terlihat murah. Begitu seterusnya.
Pengertian inflasi secara sederhana adalah terjadinya kenaikan harga barang dan jasa secara terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. Inflasi merupakan fenomena ekonomi yang terjadi di semua negara. Penurunan nilai daya beli dari uang itu sendiri juga bisa dikategorikan sebagai inflasi.
Marilah kita lihat contoh kenaikan harga beras dalam jangka waktu 15 terakhir per 1 kg berikut ini:
Tahun | Harge beras (Rp) | Tahun | Harga beras (Rp) |
---|---|---|---|
2009 | 6.493 | 2017 | 11.579 |
2010 | 6.702 | 2018 | 12.276 |
2011 | 7.843 | 2019 | 12.211 |
2012 | 8.726 | 2020 | 12.343 |
2013 | 8.835 | 2021 | 10.474 |
2014 | 9.433 | 2022 | 10.496 |
2015 | 10.612 | 2023 | 11.648 |
2016 | 11.614 | 2024 | 13.588 |
Dari tabel di atas, kita bisa melihat bahwa harga beras per 1 kg setiap tahunnya mengalami kenaikan. Dari tahun 2009 sampai saat ini, harga beras mengalami kenaikan sebesar 100% lebih. Kenaikan akan terus terjadi dalam jangka waktu tertentu. Hal ini juga karena terjadinya nilai uang yang selalu berubah.
Lalu, apa saja faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi?
Faktor Terjadinya Inflasi
Terjadinya inflasi merupakan dinamika yang lazim dalam perdagangan suatu kawasan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi, di antaranya terjadi lonjakan permintaan, keterbatasan persediaan barang, kenaikan biaya bahan baku, semakin banyak jumlah uang yang beredar, dan beberapa faktor lainnya.
Terjadi lonjakan permintaan
Hal pertama yang menyebabkan terjadinya inflasi adalah adanya lonjakan permintaan. Contoh sederhana dapat kita lihat saat menyambut Hari Raya Idul Fitri, di mana permintaan konsumen melonjak. Banyak konsumen yang membeli ayam untuk hidangan lebaran sehingga harga ayam naik beberapa persen dari harga normal.
Baca Juga: Kisah Lain dari Terbentuknya Uang
Contoh lain saat perayaan Hari Raya Idul Adha di mana harga hewan-hewan ternak untuk kurban juga mengalami kenaikan. Akibatnya harga hewan-hewan tersebut mengalami kenaikan. Kita juga masih ingat saat terjadinya pandemi Covid-19 di mana permintaan masyarakat terhadap masker, vitamin C, atau produk susu tertentu melonjak drastis. Akibatnya harga-harga barang tersebut juga ikut mengalami kenaikan.
Terjadinya lonjakan permintaan juga disebabkan oleh bertambahnya jumlah penduduk sehingga kebutuhan terhadap barang terus-menerus terjadi. Secara nasional, tingkat konsumsi penduduk di Indonesia mengalami kenaikan signifikan.
Keterbatasan persediaan barang
Terbatasnya ketersediaan barang memicu inflasi. Keterbataan persediaan barang tidak diikuti dengan lonjakan permintaan konsumen, artinya permintaan konsumen terhadap barang tersebut tetap sama.
Beberapa contoh yang bisa kita perhatikan misalnya gagal panen hasil pertanian berupa bawang merah sehingga menyebabkan terbatasnya bawang merah di pasar. Akibatnya harga bawang merah mengalami kenaikan.
Terjadinya bencana alam atau perang bisa juga menyebabkan persediaan suatu barang mengalami keterbatasan. Perang global yang terjadi seperti perang Rusia – Ukraina menyebabkan komoditas minyak bumi di jalur Eropa mengalami gangguan. Pasokan minyak bumi terbatas sehingga harga bahan bakar minyak mengalami kenaikan.
Kenaikan biaya bahan baku
Dalam suatu produksi barang, kenaikan bahan baku sangat mempengaruhi juga harga suatu barang. Produsen tidak ingin merugi jika tetap mempertahankan harga barang yang sama, sedangkan bahan baku mengalami kenaikan.
Beberapa produsen barang “mengakali” kenaikan biaya bahan baku ini dengan mengurangi suatu barang. Misalnya produk makanan mie instan. Kenaikan harga gandum secara global akibat Perang Rusia – Ukrainan menyebabkan produsen harus memutar otak. Beberapa harga mie instan mengalami kenaikan, tapi ada juga yang mengurangi jumlah mie instan dalam kemasan.
Kenaikan bahan baku bukan saja alasan produsen untuk menaikkan harga barang. Bisa saja selama proses produksi, biaya listrik atau gaji para pekerja mengalami kenaikan. Kita tahu, gaji pekerja harus sesuai dengan upah minimum yang ditetapkan pemerintah. Upah minimum ini biasanya mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
Terjadinya inflasi karena jumlah uang beredar semakin banyak
Pemerintah mencetak uang sesuai dengan kebutuhan. Saat bulan Ramadan dan lebaran, peredaran uang mengalami peningkatan. Masyarakat menghabiskan uang untuk membeli kebutuhan-kebutuhan selama bulan Ramadan dan lebaran.
Pada saat tersebut, Bank Indonesia perlu mencetak uang agar bisa mengakomodasi kebutuhan masyarakat. Apalagi volume transaksi meningkat beberapa kali lipat dari hari biasanya.
Beredarnya jumlah uang ini memiliki hubungan dengan terjadinya inflasi. Jumlah uang yang beredar semakin banyak akan mengikis nilai dan daya beli uang tersebut. Pada akhirnya, tingkat inflasi meningkat yang ditandai dengan kenaikan harga barang.
Itulah beberapa faktor terjadinya inflasi yang perlu kamu ketahui. Kesimpulannya adalah terjadinya inflasi merupakan fenomena ekonomi yang terjadi di setiap negara, baik negara maju maupun berkembang. Terjadinya inflasi karena adanya kenaikan harga barang atau jasa. []