Adab-adab berdoa menurut Imam Al-Ghazali ada sepuluh. Penting bagi kita umat Islam untuk mengetahui adab-adab berdoa kepada Allah.
Meminta doa atau meminta sesuatu kepada Allah juga diperlukan adab. Jadi tidak boleh serta merta memohon kepada Allah tanpa memerhatikan adab-adab.
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa: “Barang siapa yang memiliki keperluan di sisi Allah atau kepada salah seorang anak Adam, hendaklah dia berwudhu dan memperbaiki wudhunya. Kemudian dia shalat dua rakaat. Lalu memuji Allah dan bershalawat kepada Rasulullah……” Kemudian mintalah sesuatu hajat yang dia inginkan.
Penting untuk diperhatikan bahwa seorang hamba sebaiknya tidak terburu-buru untuk meminta agar doanya terkabulkan. Allah lebih mengetahui kebaikan-kebaikan makhluk-Nya. Allah juga mengetahui kapan akan mengabulkan permintaan hamba-hamba-Nya dan kapan waktu untuk menahan permintaan-permintaan tersebut.
Baca Juga: Syarat-syarat Ijtihad yang Perlu Anda Ketahui
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barang siapa yang berwudhu dan memperbaiki wudhunya, kemudian dia shalat dua rakaat dengan sempurna, maka Allah akan memberikan apa yang dia minta, baik dengan segera atau ditunda.”
Adab-adab Berdoa
Al-Imam Abu Hamid Al-Ghazali menguraikan 10 adab-adab berdoa kepada Allah, yaitu:
- Ada baiknya berdoa dengan mencari waktu-waktu yang diutamakan (mulia). Waktu-waktu ini memiliki keutamaan yang banyak sehingga diyakini dapat memberikan berkah dan doa dapat terkabulkan. Ada waktu-waktu mulia tersebut seperti hari Arafah, bulan Ramadhan, hari Jumat, sepertiga akhir malam, di waktu sahur, dan di waktu-waktu lainnya yang dianjurkan Nabi.
- Berdoa dengan memanfaatkan momen-momen yang baik, seperti ketika sujud, bertemunya dua pasukan, turunnya hujan, shalat yang didirikan dan sesudahnya, ketika hati sedang khusyuk, dan lainnya.
- Berdoa dengan menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan.
- Suara harus direndahkan antara pelan dan jahar.
- Jangan memaksakan doanya bersajak. Dianjurkan untuk berdoa dengan membaca doa-doa ma’tsur (yang ada dalam Al-Quran dan hadits Nabi).
- Posisinya harus merendahkan diri, khusyuk, dan harus ada perasaan takut kepada Allah.
- Meminta dengan serius dan harus yakin untuk dikabulkan dan jujur dalam berharap.
- Mengulang-ulang dalam berdoa. Boleh diulang-ulang sebanyak tiga kali dan jauhkan anggapan bahwa doa lambat dikabulkan.
- Membuka doa dengan zikir kepada Allah dan shalawat kepada Rasulullah. Penutupan doa juga dianjurkan demikian.
- Bertaubat, mengembalikan harta atau sesuatu yang dizalimi dan kembali kepada jalan Allah. Membersihkan makanannya, minumannya, pakaiannya dari yang diharamkan oleh Alllah.
Demikianlah adab-adab berdoa menurut Imam Al-Ghazali. Jika kita mengamalkan hal-hal demikian, insya Allah kita berharap doa dan permintaan kita dikabulkan oleh Alah. []