Ibu Kota Nusantara (IKN) Tiada Kentara

Ibu Kota Nusantara Indonesia
Ibu Kota Nusantara Indonesia

Ibu Kota Nusantara atau IKN yang digadang-gadang sebagai ibu kota baru yang menjanjikan bagi Indonesia, kini tiada kentara. Di akhir masa jabatannya, Presiden Joko Widodo belum berhasil merampungkan mega proyeknya tersebut. Malah Jokowi berseloroh bahwa pindah rumah saja ruwet, apalagi pindah ibu kota.

Pernyataan pesimisme Jokowi tersebut bisa ditafsirkan secara beragam. Sebagian menganggap bahwa Jokowi sudah menyerah. Tapi ada juga pihak-pihak yang masih optimis bahwa IKN akan segera terwujud di penghujung jabatan Jokowi. Bahkan istana menjamin keberlangsungan IKN akan menjadi prioritas presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Ari Dwipayana, Koordinator Staf Khusus Kepresidenan membeberkan dalam siaran pers di Kompleks Istana Kepresidenan pada Rabu, 9 Oktober 2024. Sebagai bagian dari transisi pemerintahan, tentu ini menjadi komitmen presiden terpilih untuk melanjutkan. Tahapan-tahapan dalam proses pembangunan terus dilanjutkan.

Tapi hal ini berbeda dengan pernyataan presiden terpilih. Hariyadi Sukamdani, Ketua Umum PHRI menyebutkan bahwa Prabowo Subianto tidak menjamin keberlanjutan pembangunan IKN. Bahkan dari segi anggaran mengalami penurunan drastis. Ia menyorot anggaran IKN hanya sebesar Rp 143,1 miliar dalam Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara 2025. Di tahun 2024 saja, anggaran untuk IKN mencapai Rp 42,5 triliun. Anggaran tersebut lebih besar Rp 1,9 triliun dari tahun sebelumnya.

Mimpi Jokowi untuk memasukkan investasi asing juga tidak terwujud sepenuhnya. Dari sebuah sumber menyebutkan hanya Cina, Australia, dan Rusia yang baru masuk ke IKN dengan total investasi Rp 1,15 triliun. Pembangunan infrastruktur untuk IKN terus menggerus anggaran negara. Kita khawatir, anggaran akan banyak tersedot ke sana.

Berbicara masalah infrastruktur, sebagian sumber menyebutkan bahwa groundbreaking IKN hanya sebatas seremoni saja. Tidak ada perkembangan yang signifikan. Pembangunan hanya menyasar proyek-proyek komersil saja. Hal ini menjadi salah satu hambatan bagi Aparatur Sipil Negara yang ditugaskan ke IKN. Oleh karena itu, perpindahan ASN ke IKN mengalami penundaan. Jokowi memasang target baru agar ASN bisa dipindahkan ke IKN mulai Januari 2025.

Sumber Pendanaan IKN

Dari mana sumber dana secara keseluruhan untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara tersebut? Dilansir dari beberapa sumber, sumber pendanaan terbesar berasal dari pagu indikatif sebesar Rp 466 triliun. Dana dari APBN sebesar Rp 90,4 triliun. Dana dari Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha sebesar Rp 252,4 triliun. Dan dana dari Badan Usaha sebesar Rp 123,2 triliun. Terkait dengan penggunaan dana APBN, dana tersebut tak lebih dari 20 persen dari total kebutuhan pembangunan IKN.

Baca Juga: Kevin Diks Bakal Menjadi Amunisi Baru Timnas Indonesia

Pendanaan dari APBN dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, kecuali di tahun 2025 (masih dalam catatan). Tahun 2022, dana APBN yang terpakai berjumlah Rp 5,5 triliun. APBN tahun 2023 meningkat menjadi Rp 27 triliun. Di tahun 2024, dana APBN yang terpakai berjumlah Rp 44 triliun. Dalam RAPBN 2025 disebutkan bahwa dana senesar Rp 5,89 triliun akan diserahkan kepada Otorita IKN dan Rp 9,11 triliun berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

IKN diharapkan menjadi ibu kota impian bagi rakyat Indonesia. Dalam master plan-nya di tahun 2040, IKN akan menjadi kota cerdas lanjutan. Ibu Kota Nusantara adalah impian semua rakyat Indonesia. Jokowi menegaskannya di akhir-akhir masa jabatannya. Tapi publik tahu bahwa IKN hanyalah impian sang kakek. Barangkali impian itu akan bisa dinikmati kelak oleh Jan Ethes. []

Follow, like, and share -->
Pin Share

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *